KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis
ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kami kesehatan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Serta shalawat dan salam
kita hadiahkan kepada arwah Nabi kita Muhammad SAW, semoga kita mendapat safaat
dikemudian hari kelak.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen yang
telah memberikan kami waktu
untuk dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya penulis
merasa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dari itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang sehat untuk perbaikan kedepannya. Namun kami
berharap makalah kami ini
dapat berguna bagi banyak orang dan kami khususnya. Amin.
Sungai Penuh, Mei 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..………………………………………...............……………1
Daftar isi………….……………………………………......…….....………..2
BAB I. PENDAHULUAN……...…………………….........…….....………..3
Daftar isi………….……………………………………......…….....………..2
BAB I. PENDAHULUAN……...…………………….........…….....………..3
A.
Latar belakang………………………………………………………..
B.
Batasan masalah……………………………………………………..
C.
Tujuan Penulisan…………………………………………………….
BAB II. PEMBAHASAN
..............................................................................
4
A. Pengertian sistem saraf………………………………………………
B. Sel saraf (Neuron)……………………………………………………
C. Impuls………………………………………………………………..
D. Susunan sistem saraf Manusia……………………………………….
E. Mekanisme pengantar impuls……………………………………….
BAB III. PENUTUP…….....………….…………….........……….....……14
A.
Kesimpulan.
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Bagaimana kita bisa merasakan sakit
ketika di cubit?, bagaimana terjadi reflek ketika tangan tersulut api?,
bagaimana kita melihat, mendengar dan lain sebagainya? mungkin jawabannya ada
dalam pembahasan berikut, makalah ini akan membahas tentang sistem saraf.
Sistem koordinasi merupakan suatu
sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi.
Sistem koordinasi itu bekerja untuk menerima rangsangan, mengolahnya dan
kemudian meneruskannya untuk menaggapi rangsangan. Setiap rangsangan-rangsangan
yang kita terima melalui indera kita, akan diolah di otak. Kemudian otak akan
meneruskan rangsangan tersebut ke organ yang bersangkutan.
b. Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud sistem saraf ?
2.
Apa saja penyusun sel saraf ?
3.
Apa saja klasifikasi sistem saraf
?
c.
Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan dibuatkannya makalah ini yaitu:
1.
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
anatomi fisiologi tubuh manusia
2.
Untuk mengetahui pengertian,
penyusun, fungsi, dan klasifikasi sistem saraf
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Saraf
Sistem saraf tersusun oleh
berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistern ini meliputi
sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf merupakan salah satu
sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk
dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup
tanggap dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan
luar maupun dalam.
Sistem saraf
terdiri dari jutaan sel saraf (Neuron).
Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (Impuls)
yang berupa rangsang atau tanggapan.
Untuk menanggapi
rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
1.
Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh
kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.
2.
Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun
dari berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat
sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.
3.
Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah
diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia
adalah otot dan kelenjar.

Gambar. 1 : Sel Saraf dan Susunanya
B. Sel Saraf ( Neuron )
Sistem saraf terdiri atas sel-sel
saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk
mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel,
dendrit, dan akson.
a.
Badan Sel
Badan sel saraf merupakan bagian
yang paling besar dari sel saraf Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan
dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel saraf terdapat inti
sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel.
Badan nisel merupakan kumpulan retikulum endoplasma tempat transportasi
sintesis protein.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf
pendek dan bercabang- cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel.
Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c.
Akson
Akson disebut neurit. Neurit adalah
serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di
dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril. Neurofibril
dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung zat lemak
dan berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan. Selaput mielin tersebut
dibungkus oleh sel- selsachwann yang akan membentuk suatu jaringan yang dapat
menyediakan makanan untuk neurit dan membantu pembentukan neurit. Lapisan
mielin sebelah luar disebut neurilemma yang melindungi akson dari kerusakan.
Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh lapisan mielin. Bagian ini disebut
dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel
saraf dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu Sel Saraf Sensorik, Sel Saraf Motorik,
Dan Sel Saraf Intermediet.
• Sel saraf
sensorik
Fungsi sel saraf sensori adalah
menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon)
dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori
berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).
• Sel saraf
motorik
Fungsi sel saraf motorik adalah
mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya
berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada di
sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf
asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.
• Sel saraf Intermediet
Sel saraf intermediet disebut juga
sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan
berfungsi menghubungkan sel saraf motorik dengan sel saraf sensorik atau
berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel
saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensorik atau sel saraf
asosiasi lainnya.
Kelompok-kelompok
serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung dan membentuk
urat saraf. Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul
saraf.
C. Impuls
Impuls adalah rangsangan atau pesan
yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron.
Impuls dapat juga dikatakan sebagai serangkaian pulsa elektrik yang menjalari
serabut saraf. Contoh rangsangan adalah sebagai berikut :
a.
Perubahan dari dingin menjadi
panas.
b.
Perubahan dari tidak ada tekanan
pada kulit menjadi ada tekanan.
c.
Berbagai macam aroma yang tercium
oleh hidung.
d.
Suara bising.
e.
Rasa asam, manis, asin dan pahit
pada makanan.
Impuls yang
diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan terjadinya
gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan tersebut adalah sebagai berikut :
a.
Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang
terjadi karena disengaja atau disadari. Pada gerak sadar ini, gerakan tubuh
dikoordinasi oleh otak. Rangsangan yang diterima oleh reseptor (indra)
disampaikan ke otak melalui neuron sensorik. Di otak rangsangan tadi diartikan
dan diputuskan apa yang akan dilakukan. Kemudian otak mengirimkan perintah ke
efektor melalui neuron motorik. Otot (efektor) bergerak melaksanakan perintah
otak. Contoh gerak sadar misalnya : menulis, membuka payung, mengambil makanan
atau berjalan.
Skema gerak sadar :
Rangsangan(Impuls)
–> Reseptor(Indra) –> Saraf sensorik –> Otak –> Saraf motorik –> Efektor (Otot)
b.
Gerak Refleks (Tak Sadar)
Gerak
refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang
menyebabkan gerakan ini tidak melewati otak namun hanya sampai sumsum tulang
belakang. Gerak refleks misalnya terjadi saat kita mengangkat kaki karena menginjak
benda runcing, gerakan tangan saat tidak sengaja menjatuhkan buku, gerakan saat
menghindari tabrakan dan lain sebagainya.
Skema gerak refleks :
Rangsangan(Impuls)
–> Reseptor(Indra) –> Saraf sensorik –> Sumsum Tulang Belakang –>
Saraf motorik –> Efektor (Otot)
D. Susunan Sistem Saraf
Manusia
Di dalam tubuh kita terdapat
miliaran sel saraf yang membentuk sistem saraf. Sistem saraf manusia tersusun
dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas
otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas
sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.

Gambar. 2 : Susunan Sistem Saraf Manusia
A. Sistem saraf pusat
1. Otak
Otak merupakan pusat pengatur dari
segala kegiatan manusia. Otak terletak di rongga tengkorak dan dibungkus oleh
tiga lapis selaput kuat yang disebut meninges. Selaput paling luar disebut
duramater, paling dalam adalah piamater dan yang tengah disebut arachnoid. Di
antara ketiga selaput tersebut terdapat cairan serebrospinal yang berfungsi
untuk mengurangi benturan atau goncangan. Otak manusia terbagi menjadi tiga
bagian yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum) dan sumsum
lanjutan.

Gamabar. 3 : Otak Manusia dan
Pembagianya
a.
Otak besar (Cerebrum)
Otak besar memiliki permukaan yang
berlipat-lipat dan terbagi atas dua belahan. Belahan otak kiri melayani tubuh
sebelah kanan dan belahan otak kanan melayani tubuh sebelah kiri. Otak besar
terdiri atas dua lapisan. Lapisan luar berwarna kelabu disebut korteks, berisi
badan-badan sel saraf. Lapisan dalam berwarna putih berisi serabut-serabut
saraf (neurit/akson). Otak besar berfungsi sebagai pusat kegiatan-kegiatan yang
disadari seperti berpikir, mengingat, berbicara, melihat, mendengar, dan
bergerak.
b.
Otak Kecil (Cerebellum)
Otak kecil terletak di bawah otak
besar bagian belakang. Susunan otak kecil seperti otak besar. Terdiri atas
belahan kanan dan kiri. Belahan kanan dan kiri otak kecil dihubungkan oleh
jembatan Varol. Terbagi menjadi dua lapis sama seperti otak besar yaitu lapisan
luar berwarna kelabu dan lapisan dalam berwarna putih. Otak kecil berfungsi
untuk mengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasi kerja otot-otot ketika
kita bergerak.
c.
Sumsum lanjutan
Sumsum lanjutan (Medula oblongata) terbagi menjadi dua
lapis, yaitu lapisan dalam yang berwarna kelabu karena banyak mengandung badan
sel-sel saraf dan lapisan luar berwarna putih karena berisi neurit (akson).
Sumsum lanjutan berfungsi sebagai pusat pengendali pernapasan, menyempitkan
pembuluh darah, mengatur denyut jantung, mengatur suhu tubuh dan
kegiatan-kegiatan lain yang tidak disadari.
2.
Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)
Sumsum tulang belakang terdapat
memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher
sampai ruas tulang pinggang ke dua. Sumsum tulang belakang juga dibungkus oleh
selaput
meninges. Bila diamati secara melintang,
sumsum tulang belakang bagian luar tampak berwarna putih (substansi alba)
karena banyak mengandung akson (neurit) dan bagian dalam yang berbentuk seperti
kupu-kupu, berwarna kelabu (substansi grissea) karena banyak mengandung badan
sel-sel saraf.
B. Sistem Saraf Tepi
1.
Sistem Saraf Somatis (Sadar)
Sistem saraf somatis disebut juga
dengan sistem saraf sadar Proses yang dipengaruhi saraf sadar, berarti kamu
dapat memutuskan untuk menggerakkan atau tidak menggerakkan bagian-bagian tubuh
di bawah pengaruh sistem ini. Misalnya ketika kita mendengar bel rumah
berbunyi, isyarat dari telinga akan sampai ke otak. Otak menterjemahkan pesan
tersebut dan mengirimkan isyarat ke kaki untuk berjalan mendekati pintu dan
mengisyaratkan ke tangan untuk membukakan pintu.
Sistem Saraf Somatis terdiri atas :
a.
Saraf otak (Saraf cranial),
Saraf otak terdapat pada bagian
kepala yang keluar dari otak dan melewati lubang yang terdapat pada tulang tengkorak.
Urat saraf ini berjumlah 12 pasang.
b.
Saraf sumsum tulang belakang (Saraf spinal),
Saraf sumsum tulang belakang
berjumlah 31 pasang . Saraf sumsum tulang belakang berfungsi untuk meneruskan
impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat juga meneruskan impuls dari sistem
saraf pusat ke semua otot rangka tubuh.
2.
Sistem Saraf Autonom (Tak Sadar)
Sistem saraf autonom merupakan
bagian dari susunan saraf tepi yang bekerjanya tidak dapat disadari dan bekerja
secara otomatis. Sistem saraf autonom mengendalikan kegiatan organ-organ dalam
seperti otot perut, pembuluh darah, jantung dan alat-alat reproduksi.
Menurut fungsinya, saraf autonom terdiri atas
dua macam yaitu:
-
Sistem saraf simpatik
-
Sistem saraf parasimpatik
Sistem
saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik bekerja secara antagonis
(berlawanan) dalam mengendalikan kerja suatu organ. Organ atau kelenjar yang
dikendalikan oleh sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik disebut
sistem pengendalian ganda.
Sistem
saraf parasimpatik memiliki fungsi yang berkebalikan dengan fungsi sistem
saraf simpatik. Misalnya pada sistem saraf simpatik berfungsi mempercepat
denyut jantung, sedangkan pada sistem saraf parasimpatik akan memperlambat
denyut jantung.
E. Indra
Indra adalah kumpulan reseptor yang
khas untuk menyadari suatu bentuk perubahan lingkungan. Reseptor adalah sel
sensoris yang menerima stimulus, yaitu perubahan yang terjadi pada lingkungan
yang kadarnya mampu menimbulkan rangsang pada sel itu. Reseptor dibedakan menurut
bentuk lingkungan fisik, baik didalam tubuh mapun di luar tubuh.
Menurut
bentuk lingkungan fisiknya reseptor dibagi atas :
1. Mekanoreseptor
2. Kemoreseptor
Jika dibedakan atas letak lingkungan fisik, apakah lingkungan
dalam atau lingkungan luar tubuh, maka reseptor dibagi atas :
1.
Eksteroreseptor, reseptor untuk lingkungan luar,
2.
Interoreseptor. Reseptor untuk lingkungan
dalam.
Eksterreseptor terletak pada
permukaan tubuh atau kulit, sedangkan interoreseptor berada dalam tubuh. Yang
termasuk eksteroreseptor ialah reseptor untuk raba, bau, getaran, suhu, bunyi,
cahaya, dan nyeri.yang termasuk interoreseptor ialah reseptor yang ada dalam
alat dalam, sendi otot dan tendo.interoreseptor itu pada umunya untuk merasakan
nyeri atau tegangan. Interoreseptor yang khusus terdapat dalam sendi, otot,
tendo atau ligament disebut proprioreseptor.
Eksteroreseptor itu adalah indera
yang lima yang kita kenal, dan berada dalam alat khusus, yaitu : 1). Indera
bau, (berada dalam hidung), 2). Indera kecap (berada pada lidah), 3). Indera
raba (berada dalam kulit), 4). Indera bunyi dan keseimbangan (berada dalam
telinga), dan 5). Indera cahaya (berada dalam mata).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sistem saraf merupakan salah satu
sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk
dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf
(neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa
rangsang atau tanggapan. Sistem saraf dibagi menjadi dua, yaitu sitem saraf
pusat dan sistem saraf perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum
tulang belakang. Sistem saraf perifer terdiri dari sitem saraf sadar dan sistem
saraf tidak sadar.
Berdasarkan
cara kerjanya sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua yaitu : sistem saraf
sadar, dan Sistem saraf tak sadar Kemudian berdasarkan sifat kerjanya saraf tak
sadar dibedakan menjadi dua yaitu: saraf simpatik dan saraf parasimpatik.
B.
Saran
Untuk dapat memahami sistem saraf,
selain membaca dan memahami materi-materi dari sumber keilmuan yang ada (buku,
internet, dan lain-lain) kita harus dapat mengkaitkan materi-materi tersebut
dengan kehidupan kita sehari-hari, agar lebih mudah untuk paham dan akan selalu
diingat.
DAFTAR PUSTAKA
ü
Dr. Wildan Yatim, (1997). Histologi,
ü http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_saraf_pusat
No comments:
Post a Comment