BioKoe

Friday, March 27, 2015

Sistem Syaraf (Struktur Hewan)


KATA PENGANTAR
  
            Alhamdulillah puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kami kesehatan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Serta shalawat dan salam kita hadiahkan kepada arwah Nabi kita Muhammad SAW, semoga kita mendapat safaat dikemudian hari kelak.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen yang telah memberikan kami waktu untuk dapat menyelesaikan makalah ini.

Akhirnya penulis merasa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sehat untuk perbaikan kedepannya. Namun kami berharap makalah kami ini dapat berguna bagi banyak orang dan kami khususnya. Amin.
  
Sungai Penuh,    Mei 2013


Penyusun


DAFTAR ISI
  
Kata Pengantar..………………………………………...............……………1
Daftar isi………….……………………………………......…….....………..2
BAB I. PENDAHULUAN……...…………………….........…….....………..3
A.    Latar belakang………………………………………………………..
B.     Batasan masalah……………………………………………………..
C.     Tujuan Penulisan…………………………………………………….
BAB II. PEMBAHASAN .............................................................................. 4
A.    Pengertian sistem saraf………………………………………………
B.     Sel saraf (Neuron)……………………………………………………
C.     Impuls………………………………………………………………..
D.    Susunan sistem saraf Manusia……………………………………….
E.     Mekanisme pengantar impuls……………………………………….
BAB III. PENUTUP…….....………….…………….........……….....……14
A.    Kesimpulan.
B.     Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN


a.      Latar belakang
            Bagaimana kita bisa merasakan sakit ketika di cubit?, bagaimana terjadi reflek ketika tangan tersulut api?, bagaimana kita melihat, mendengar dan lain sebagainya? mungkin jawabannya ada dalam pembahasan berikut, makalah ini akan membahas tentang sistem saraf.
            Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi itu bekerja untuk menerima rangsangan, mengolahnya dan kemudian meneruskannya untuk menaggapi rangsangan. Setiap rangsangan-rangsangan yang kita terima melalui indera kita, akan diolah di otak. Kemudian otak akan meneruskan rangsangan tersebut ke organ yang bersangkutan.
b.      Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud sistem saraf ?
2.      Apa saja penyusun sel saraf ?
3.      Apa saja klasifikasi sistem saraf ?

c.       Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dibuatkannya makalah ini yaitu:
1.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah anatomi fisiologi tubuh manusia
2.      Untuk mengetahui pengertian, penyusun, fungsi, dan klasifikasi sistem saraf

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Sistem Saraf
            Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistern ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam.
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (Neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (Impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan. 
Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
1.      Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.
2.      Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.
3.      Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

Gambar. 1 : Sel Saraf dan Susunanya
B.     Sel Saraf ( Neuron )
            Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a.       Badan Sel
            Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel. Badan nisel merupakan kumpulan retikulum endoplasma tempat transportasi sintesis protein.

b.   Dendrit
            Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

c.       Akson
            Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan. Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel- selsachwann yang akan membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit dan membantu pembentukan neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma yang melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh lapisan mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu Sel Saraf Sensorik, Sel Saraf Motorik, Dan Sel Saraf Intermediet.
• Sel saraf sensorik
            Fungsi sel saraf sensori adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).
• Sel saraf motorik
            Fungsi sel saraf motorik adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.
• Sel saraf Intermediet
            Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motorik dengan sel saraf sensorik atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensorik atau sel saraf asosiasi lainnya.
Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung dan membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul saraf.
C.    Impuls
            Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan sebagai serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf. Contoh rangsangan adalah sebagai berikut :
a.       Perubahan dari dingin menjadi panas.
b.      Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan.
c.       Berbagai macam aroma yang tercium oleh hidung.
d.      Suara bising.
e.       Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan.
Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan tersebut adalah sebagai berikut :
a.       Gerak sadar
             Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari. Pada gerak sadar ini, gerakan tubuh dikoordinasi oleh otak. Rangsangan yang diterima oleh reseptor (indra) disampaikan ke otak melalui neuron sensorik. Di otak rangsangan tadi diartikan dan diputuskan apa yang akan dilakukan. Kemudian otak mengirimkan perintah ke efektor melalui neuron motorik. Otot (efektor) bergerak melaksanakan perintah otak. Contoh gerak sadar misalnya : menulis, membuka payung, mengambil makanan atau berjalan.
 Skema gerak sadar :
Rangsangan(Impuls) –> Reseptor(Indra) –> Saraf sensorik –> Otak  –> Saraf motorik –> Efektor (Otot)
b.      Gerak Refleks (Tak Sadar)
            Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini tidak melewati otak namun hanya sampai sumsum tulang belakang. Gerak refleks misalnya terjadi saat kita mengangkat kaki karena menginjak benda runcing, gerakan tangan saat tidak sengaja menjatuhkan buku, gerakan saat menghindari tabrakan dan lain sebagainya.
 Skema gerak refleks :
Rangsangan(Impuls) –> Reseptor(Indra) –> Saraf sensorik –> Sumsum Tulang Belakang –> Saraf motorik –> Efektor (Otot)
D.    Susunan Sistem Saraf Manusia
            Di dalam tubuh kita terdapat miliaran sel saraf yang membentuk sistem saraf. Sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.

Gambar. 2 : Susunan Sistem Saraf Manusia
A.    Sistem saraf pusat

1.      Otak
            Otak merupakan pusat pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak terletak di rongga tengkorak dan dibungkus oleh tiga lapis selaput kuat yang disebut meninges. Selaput paling luar disebut duramater, paling dalam adalah piamater dan yang tengah disebut arachnoid. Di antara ketiga selaput tersebut terdapat cairan serebrospinal yang berfungsi untuk mengurangi benturan atau goncangan. Otak manusia terbagi menjadi tiga bagian yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum) dan sumsum lanjutan.
Gamabar. 3 : Otak Manusia dan Pembagianya
a.       Otak besar (Cerebrum)
            Otak besar memiliki permukaan yang berlipat-lipat dan terbagi atas dua belahan. Belahan otak kiri melayani tubuh sebelah kanan dan belahan otak kanan melayani tubuh sebelah kiri. Otak besar terdiri atas dua lapisan. Lapisan luar berwarna kelabu disebut korteks, berisi badan-badan sel saraf. Lapisan dalam berwarna putih berisi serabut-serabut saraf (neurit/akson). Otak besar berfungsi sebagai pusat kegiatan-kegiatan yang disadari seperti berpikir, mengingat, berbicara, melihat, mendengar, dan bergerak.
b.      Otak Kecil (Cerebellum)
            Otak kecil terletak di bawah otak besar bagian belakang. Susunan otak kecil seperti otak besar. Terdiri atas belahan kanan dan kiri. Belahan kanan dan kiri otak kecil dihubungkan oleh jembatan Varol. Terbagi menjadi dua lapis sama seperti otak besar yaitu lapisan luar berwarna kelabu dan lapisan dalam berwarna putih. Otak kecil berfungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasi kerja otot-otot ketika kita bergerak.
c.       Sumsum lanjutan
            Sumsum lanjutan (Medula oblongata) terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan dalam yang berwarna kelabu karena banyak mengandung badan sel-sel saraf dan lapisan luar berwarna putih karena berisi neurit (akson). Sumsum lanjutan berfungsi sebagai pusat pengendali pernapasan, menyempitkan pembuluh darah, mengatur denyut jantung, mengatur suhu tubuh dan kegiatan-kegiatan lain yang tidak disadari.
2.      Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)
            Sumsum tulang belakang terdapat memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas tulang pinggang ke dua. Sumsum tulang belakang juga dibungkus oleh selaput
 meninges. Bila diamati secara melintang, sumsum tulang belakang bagian luar tampak berwarna putih (substansi alba) karena banyak mengandung akson (neurit) dan bagian dalam yang berbentuk seperti kupu-kupu, berwarna kelabu (substansi grissea) karena banyak mengandung badan sel-sel saraf.
B.     Sistem Saraf Tepi
1.      Sistem Saraf Somatis (Sadar)
            Sistem saraf somatis disebut juga dengan sistem saraf sadar Proses yang dipengaruhi saraf sadar, berarti kamu dapat memutuskan untuk menggerakkan atau tidak menggerakkan bagian-bagian tubuh di bawah pengaruh sistem ini. Misalnya ketika kita mendengar bel rumah berbunyi, isyarat dari telinga akan sampai ke otak. Otak menterjemahkan pesan tersebut dan mengirimkan isyarat ke kaki untuk berjalan mendekati pintu dan mengisyaratkan ke tangan untuk membukakan pintu.
 Sistem Saraf Somatis terdiri atas :
a.       Saraf otak (Saraf cranial),
            Saraf otak terdapat pada bagian kepala yang keluar dari otak dan melewati lubang yang terdapat pada tulang tengkorak. Urat saraf ini berjumlah 12 pasang.
b.      Saraf sumsum tulang belakang (Saraf spinal),
            Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang . Saraf sumsum tulang belakang berfungsi untuk meneruskan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat juga meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot rangka tubuh.
2.      Sistem Saraf Autonom (Tak Sadar)
            Sistem saraf autonom merupakan bagian dari susunan saraf tepi yang bekerjanya tidak dapat disadari dan bekerja secara otomatis. Sistem saraf autonom mengendalikan kegiatan organ-organ dalam seperti otot perut, pembuluh darah, jantung dan alat-alat reproduksi.
 Menurut fungsinya, saraf autonom terdiri atas dua macam yaitu:
-          Sistem saraf simpatik
-          Sistem saraf parasimpatik
            Sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik bekerja secara antagonis (berlawanan) dalam mengendalikan kerja suatu organ. Organ atau kelenjar yang dikendalikan oleh sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik disebut sistem pengendalian ganda.
            Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi yang berkebalikan dengan fungsi sistem saraf simpatik. Misalnya pada sistem saraf simpatik berfungsi mempercepat denyut jantung, sedangkan pada sistem saraf parasimpatik akan memperlambat denyut jantung.

E.     Indra
            Indra adalah kumpulan reseptor yang khas untuk menyadari suatu bentuk perubahan lingkungan. Reseptor adalah sel sensoris yang menerima stimulus, yaitu perubahan yang terjadi pada lingkungan yang kadarnya mampu menimbulkan rangsang pada sel itu. Reseptor dibedakan menurut bentuk lingkungan fisik, baik didalam tubuh mapun di luar tubuh.
Menurut bentuk lingkungan fisiknya reseptor dibagi atas :
1.      Mekanoreseptor
2.      Kemoreseptor

Jika dibedakan atas letak lingkungan fisik, apakah lingkungan dalam atau lingkungan luar tubuh, maka reseptor dibagi atas :
1.      Eksteroreseptor, reseptor untuk lingkungan luar,
2.       Interoreseptor. Reseptor untuk lingkungan dalam.

            Eksterreseptor terletak pada permukaan tubuh atau kulit, sedangkan interoreseptor berada dalam tubuh. Yang termasuk eksteroreseptor ialah reseptor untuk raba, bau, getaran, suhu, bunyi, cahaya, dan nyeri.yang termasuk interoreseptor ialah reseptor yang ada dalam alat dalam, sendi otot dan tendo.interoreseptor itu pada umunya untuk merasakan nyeri atau tegangan. Interoreseptor yang khusus terdapat dalam sendi, otot, tendo atau ligament disebut proprioreseptor.

            Eksteroreseptor itu adalah indera yang lima yang kita kenal, dan berada dalam alat khusus, yaitu : 1). Indera bau, (berada dalam hidung), 2). Indera kecap (berada pada lidah), 3). Indera raba (berada dalam kulit), 4). Indera bunyi dan keseimbangan (berada dalam telinga), dan 5). Indera cahaya (berada dalam mata).

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
            Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan. Sistem saraf dibagi menjadi dua, yaitu sitem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf perifer terdiri dari sitem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar.
Berdasarkan cara kerjanya sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua yaitu : sistem saraf sadar, dan Sistem saraf tak sadar Kemudian berdasarkan sifat kerjanya saraf tak sadar dibedakan menjadi dua yaitu: saraf simpatik dan saraf parasimpatik.
B.     Saran
            Untuk dapat memahami sistem saraf, selain membaca dan memahami materi-materi dari sumber keilmuan yang ada (buku, internet, dan lain-lain) kita harus dapat mengkaitkan materi-materi tersebut dengan kehidupan kita sehari-hari, agar lebih mudah untuk paham dan akan selalu diingat.

DAFTAR PUSTAKA
ü  Dr. Wildan Yatim, (1997). Histologi,
ü  http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_saraf_pusat

No comments:

Post a Comment