KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis
ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kami kesehatan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Serta shalawat dan salam
kita hadiahkan kepada arwah Nabi kita Muhammad SAW, semoga kita mendapat safaat
dikemudian hari kelak.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen yang
telah memberikan kami waktu
untuk dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya penulis
merasa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dari itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang sehat untuk perbaikan kedepannya. Namun kami
berharap makalah kami ini
dapat berguna bagi banyak orang dan saya khususnya. Amin.
Sungai Penuh, Oktober 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..………………………………………...............…………….i
Daftar isi………….……………………………………......…….....………..ii
BABI. PENDAHULUAN……...…………………….........…….....………..1
Daftar isi………….……………………………………......…….....………..ii
BAB
A.
Latar belakang
B.
Batasan masalah
C.
Tujuan Penulisan
BAB II. PEMBAHASAN
..............................................................................
2
A. Anggota Gerak Bagian
Bawah
1.
Tulang Panggul
2.
Femur
3.
patela
4.
Tibia
5.
Fibula
6.
Tarsal, Metatarsal dan Palanges
BAB III. PENUTUP…….....………….…………….........……….....………3
A.
Kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup adalah
gerak, gerak adalah suatu tanggapan terhadap rangsangan yang datang dari dalam
maupun dari luar. Pada manusia tulang merupakan alat gerak pasif karena tak
dapat bergerak sendiri. Sedangkan otot merupakan alat gerak aktif karena dapat
menggerakan tulang. Hubungan tulang yang satu dengan tulang yang lainnya
disebut persendian.
B.
Batasan Masalah
Adapaun permasalahan yang
hendak dibahas dalam proses penyusunan makalah ini adalah “Anggota Gerak Bagian Bawah”. Untuk memberikan kejelasan makna serta
menghindari meluasnya pembahasan, maka dalam makalah ini masalahnya dibatasi
pada :
1.
Anggota gerak bagian bawah
C.
Tujuan Penulisan
Pada dasarnya tujuan
penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian penting, yaitu tujuan umum dan
khusus. Tujuan umum dalam penyusunan dan penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, yang diberikan dosen pembimbing.
Adapun tujuan khusus dari penyusunan makalah ini adalah :
1.
Untuk mengetahui anggota gerak
bagian bawah, dan
2.
Penyusunya.
BAB II
PEMBAHASAN
KERANGKA ANGGOTA
GERAK BAWAH
A.
Anggota Gerak Bagian Bawah
Sistem Gerak merupakan hasil
kerja sama yang serasi antar organ sistem
gerak, seperti rangka (tulang), persendian, dan otot.Rangka atau tulang pada
tubuh manusia termasuk salah satu alat gerak pasif karena tulang baru akan
bergerak bila digerakkan oleh otot.
Tulang dari extremitas
bawah atau anggota gerak bawah dikaitkan kepada batang tubuh dengan perantaraan
gelang panggul. Anggota bawah terdiri atas tiga puluh satu tulang :
1 Tulang Koksa ® Tulang pangkal paha
1 Femur ®
Tulang paha
1 Tibia ®
Tulang kering
1 Fibula ®
Tulang betis
1 Patela ®
Tempurung lutut
1 Tulang Tarsal ®
Tulang pangkal kaki
5 Tulang Metatarsal ®
Tulang telapak kaki
14 Falang ® Ruas
jari kaki
1.
Tulang Panggul
Tulang panggul atau os koxae
turut membentuk tulang panggul. Letaknya disetiap sisi dan di depan bersatu
dengan simifisis pubis, maka dua tulang itu membentuk sebagian besar dari
pelvis. Tulang koksa adalah
tulang pipih berbentuk tak teratur yang dibentuk oleh tiga tulang yang bertemu
di asetabulum, yaitu sebuah rongga berbentuk cawan dipermukaan external dari
tulang koksa dan mencekam
kepala femur dalam formasi gelang panggul. Tiga tulang yang berkumpul disini
adalah ilium, yang menduduki tempat terbesar, di sebelah depan adalah pubis,
dan ischium paling posterior.
Tulang usus atau ilium
memperlihatkan du permukaan, sebuah krista dan sebuah permukaan persendian
untuk sakrum. Krista ilium melengkung dan menjulang di atas tulang.
Permukaan itu memberi kaitan kepada banyak otot, termasuk otot abdominal dan
latisimus dorsi. Krista ilium berakhir di depan di suatu titik yang disebut spina
iliaka superior anterior,
tempat ligamen Poupart atau ligamen inguinal berkait. Di bawah spina ini
terdapat dua benjolan, yaitu spina inferior anterior dan spina inferior
posterior. Permukaan antara dua spina posterior membentuk permukaan
persendian untuk sakrum. Di bawah persendian ini terletak sebuah teluk besar
yaitu insisura ikhiadika mayor, yang dilalui saraf ishiadikus
besar dari pelvis ke arah paha.

Gambar 1. : Pandangan
sisi luar tulang panggul kanan
Tulang
kemaluan atau pubis terdiri atas sebuah badan dan dua ramus. Badannya berbentuk persegi empat dan di atasnya
menjulang krista pubis.Tulang pubis bersatu di depan pada simfisis
pubis. Iskium atau tulang
duduk adalah bagian yang tertebal dan terkeras. Tulang berositas dari iskium terletak pada titiknya yang terendah
dan tubuh menjejak di atasnya kalau duduk. Sebuah eminensus tajam, yaitu spina
iskhium, menonjol di belakang dan itu adalah titik terendah dari insisura
iskhiadika.
Foramen
obturatum adalah foramen yang besar berbentuk lonjong terletak di bawah asetabulum dan dibatasi oleh pubis
dan iskhum. Lubangnya berisi membran dan melalui bagian atasnya pembuluh dan
saraf obturatum berjalan dari pelvis masuk paha.

Gambar 2. : Permukaaan sisi dalam pada tulang panggul
Asetabulum adalah rongga jeluk, berbentuk
cawan yang dibentuk oleh pertemuan tiga tulang pubis membentuk bagian
depan, ilium bagian atas dan iskum bagian belakang. Asetabulum
bersendi dengan femur dalam formasi gelang panggul. Permukaan persendian
berbentuk seperti tapak kuda dan di titik terendah disela oleh sebuah takik,
yaitu insisura asetabuli, guna dilalui pembuluh darah masuk persendian.
Sebuah permukaan kasar yang bukan persendian, didasarnya yaitu fosa asetabuli,
bersisi bantalan lemak, tepi bawahnya memberi kaitan kepada ligamentum teres
dari persendian panggul.
2.
Femur
Femur atau tulang paha
adalah tulang terpanjang dari tubuh. Tulang itu bersendi dengan asetabulum
dalam formasi persendian panggul dan dari sini ia menjulur medial ke lutut dan
membuat sendi dengan tibia. Tulangnya berupa tulang pipa dan mempunyai sebuah
batang dan dua ujung.
Ujung atas memperlihatkan
sebuah kepala yang menduduki dua pertiga dari daerah itu, dipuncaknya ada
lekukan seperti bentuk kulit telur dengan permukaan kasar, untuk kaitan
ligamentum teres. Di bawah kepala ada leher yang panjang dan gepeng. Pada
dataran, ditempat leher menjadi batang, di sebelah luar terdapat trokanter
mayor, dan di sebelah belakang dan di tengah terdapat trokanter minor.
Batang femur berbentuk silinder halus dan bundar di depan dan
sisi-sisinya. Melengkung ke depan di belakangnya ada belebas yang sangat jelas
disebut linea aspera, tempat kaitan sejumlah otot diantaranya adduktor
dari paha.

Gambar 3. : Pandangan
anterior femur kanan memperlihatkan segi-segi
yang penting, yang disebut dalam teks.

Gambar 4. : Pandangan
posterior femur kanan memperlihatkan segi-segi yang penting, yang disebut dalam
teks.
Ujung bawah adalah lebar dan memperlihatkan
dua kondil, sebuah lekukan interkondiler,
sebuah permukaan popliteum dan sebuah permukaan patelaris. Kedua kondilnya
sangat jelas menonjol yang medial lebih rendah dari yang lateral. Kedua-duanya
masuk dalam formasi persendian lutut.
3.
Patela
Patela atau tempurung lutut adalah tulang baji atau tulang sesamoid yang
berkembang di dalam tendon otot kwadrisep extensor. Apex patela meruncing ke
bawah. Permukaan anterior dari tulang ialah kasar. Permukaan posteriornya halus
dan bersendi dengan permukaan pateler dari ujung bawah femur. Letaknya di depan
sendi lutut, tetapi tidak ikut serta di dalamnya.

Gambar 5. : Pandangan
anterior, lateral, dan posterior patela kiri.
4. Tibia
Tibia atau tulang kering merupakan kerangka yang
utama dari tungkai bawah dan terletak medial dari fibula atau tulang betis,
tibia adalah tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung.
Ujung atas memperlihatkan adanya kondil medial dan
kondil lateral. Kondil-kondil ini merupakan bagian yang paling atas dan
pinggir dari tulang. Permukaan superiornya memperlihatkan dua dataran permukaan
persendian untuk femur dalam formasi sendi lutut. Permukaan-permukaan tersebut
halus dan diatas permukaannya yang datar terdapat tulang rawan semilunar
(setengah bulan) yang membuat permukaan persendian lebih dalam untuk penerimaan
kondil femur. Kondil lateral memperlihatkan
posterior sebuah faset untuk persendian dengan kepala fibula pada sendi
tibio-fibuler superior. Kondil-kondil ini di sebelah belakang dipisahkan
oleh lekukan popliteum.
Tuberkel tibia ada di
sebelah depan tepat di bawah kondil-kondil ini. Bagian depan memberi kaitan
kepada tendon patela, yaitu tendon dari insersi otot extensor kwadrisep.
Bagian bawah dari tuberkel itu adalah subkutaneus dan sewaktu berlutut menyangga
berat badan.
Batang dalam irisan melintang
bentuknya segitiga. Sisi anteriornya paling menjulang dan sepertiga sebelah
tengah terletak subkutan, bagian ini membentuk krista tibia. Permukaan medial
adalah subkuteneus pada hampir seluruh panjangnya dan merupakan daerah berguna
darimana dapat diambil serpihan tulang untuk transplantasi (bonegrafi).
Permukaan posterior ditandai oleh garis soleal atau jinea poplitea, yaitu garis
meninggi di atas tulang yang kuat dan yang berjalan ke bawah dan medial.
Ujung bawah masuk dalam
formasi persendian mata kaki. Tulangnya sedikit melebar dan ke bawah sebelah
medial menjulang menjadi maleolus medial atau maleolus tibiae.
Sebelah depan tibia halus dan tendon-tendon menjulur di atasnya ke arah kaki. Permukaan lateral dari ujung bawah
bersendi dengan fibula pada persendian tibio-fibuler interior. Tibia membuat
sendi dengan tiga tulang, yaitu femur, fibula dan talus.
5. Fibula
Fibula atau tulang betis
adalah tulang sebelah lateral tungkai bawah. Tulang itu adalah tulang pipa
dengan sebuah batang dan dua ujung.

Gambar 6. : Pandangan
anterior fibia dan fibula kanan.
Ujung atas berbentuk kepala
dan bersendi dengan bagian belakang luar
dari tibia, tetapi tidak masuk dalam
formasi sendi lutut. Batangnya ramping dan terbenam dalam otot tungkai, dan
memberi banyak kaitan. Ujung bawah di sebelah bawah lebih memanjang menjadi
maleolus lateralis atau maleolus fibulae.
6.
Tulang-tulang Kaki
Tulang tarsal (tulang
pangkal kaki). Ada tujuh buah tulang yang secara kolektif dinamakan tarsus.
Tulang-tulang itu adalah tulang pendek, terbuat dari jaringan tulang berbentuk
jala dengan pembungkus jaringan kompak. Tulang-tulang ini mendukung berat badan
kalau berdiri.
Kalkaneus
atau tulang tumit adalah tulang terbesar dari tapak kaki. Tulang itu ada di
sebelah belakang dan membentuk tumit dan mengalihkan berat badan di atas tanah
ke belakang. Memberi kaitan pada otot besar dari betis dengan perantaraan
tendon Achilles atau tendon kalkaneus. Di sebelah atas bersendi
dengan talus dan di depan dengan kuboid.
Gambar 7. : Pandangan
dorsal tulang – tulang tapak kaki kanan.

Gambar 8. : Tulang – tulang tapak kaki kanan
memperlihatkan lengkung lateral atau lengkung longitudinal luar. Kedudukan
relatif tulang – tulang yang membentuk mata kaki ditunjuk disini.
Tibia merupakan
tulang tungkai bawah yang letaknya lebih medial dibanding dengan fibula.
Dibagian proksimal , tibia memiliki condyle medial dan lateral dimana keduanya
merupakan facies untuk artikulasi dengan condyle femur.
Fibula merupakan
tulang tangkai bawah yang letaknya lebih lateral dibanding dengan tibia.
Dibagian proksimal, fibula berartikulasi dengan tibia. Sedangkan dibagian
distal, fibula membentuk malleolus lateral dan facies untuk artikulasi dengan
tulang tulang tarsal.
Talus atau tulang loncat
merupakan pusat dan titik tertinggi dari tapak kaki. Tulang itu mendukung tibia
dan di setiap sisi bersendi dengan Maleolus di baw yang letaknyaah dengan kalkaneus.
Navikular (tulang bentuk kapal) ada
disebelah medial kaki, antara talus di sebelah belakang dan tiga tulang Kuneiformis di depan.
Tiga Tulang Kuneiformis (tulang entuk baji) bersendi
posterior dengan navikular dan anterior dengan tiga tulang metatarsal yang di
medial.
Kuboid (tulang dadu) ada di
sebelah leteral kaki. Posterior ia bersendi dengan kalkaneus dan di depan
dengan kedua tulang metatarsal yang di sebelah lateral.
Tulang metatarsal
terdapat lima tulang metatarsal. Tulang-tulang ini tulang pipa dengan sebuah
batang dan dua ujung. Ujung proximal atau ujung tarsal bersendi dengan tulang
tarsal. Ujung distal atau falangeal bersendi dengan tulang tarsal. Ujung
distal atau falangeal bersendi dengan basis falanx proximal. Metatarsal pertama
adalah gemuk dan pendek, metatarsal kedua terpanjang. Falang-falangnya sama dengan jari-jari tangan tetapi lebih pendek.
Lengkung pada kaki. Pada
kaki terdapat empat lengkung, lengkung medial atau internal tebentuk dari
belakang ke depan oleh kalkaneus yang merupakan pendukung posterior dari
lengkung. Talus menjadi puncak dari lengkung dan kepala dari ketiga metatarsal
sebelah dalam membentuk dukungan anterior dari lengkung. Lengkung lateral
atau lengkung longitudinal luar dibentuk oleh kalkaneus, kuboid dan dua
tulang metatarsal sebelah luar.
Lengkung melintang ada
dua, yaitu lengkung tarsal melintang dibentuk oleh tulang tarsal dan lengkung
metatarsal melintang biasanya dikenal sebagai lengkung transversus anterior,
dibentuk oleh kepala tulang-tulang itu. Tulang yang pertama dan kelima
merupakan sumbu pancang lengkung. Dalam keadaan normal lengkung ini hampir
menyentuh tanah kalau berdiri, tetapi bila kaki dalam istirahat maka mendapat
bentuk yang lebih tegas.
Tulang-tulang lengkung kaki disatukan oleh
ligamen dan didukung oleh otot. Lengkung-lengkung ini dapat bertahan karena
letak tulang-tulang yang berdempet secara serasi ligamen di kaki kuat. Kerja
otot khususnya oleh otot yang dikaitkan di depan dan belakang tibia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem Gerak merupakan hasil
kerja sama yang serasi antar organ sistem
gerak, seperti rangka (tulang), persendian, dan otot. Rangka atau tulang pada tubuh manusia termasuk salah satu alat
gerak pasif karena tulang baru akan bergerak bila digerakkan oleh otot.
Tulang dari extremitas
bawah atau anggota gerak bawah dikaitkan kepada batang tubuh dengan perantaraan
gelang panggul. Anggota bawah terdiri atas tiga puluh satu tulang :
1.
Anggota Gerak Bagian Bawah
- Tulang Panggul
- Femur
- Fatela
- Tibia
- Fibula
- Tulang-tulang Kaki (T, M, P)
DAFTAR
PUSTAKA
& Evelyn C. Pearce. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis.
PT. Gramedia Jakarta, 1985.
& http://my.daemon-search.com/eng/images.anatomi.
No comments:
Post a Comment