BioKoe

Wednesday, March 25, 2015

Fertilisasi pada Manusia (Reproduksi)


MAKALAH
Diajukan Guna Memenuhi Tugas Terstruktur Dalam
Mata Kuliah Reproduksi

FERTILISASI PADA MANUSIA
logo stain kerinci.gif
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3:
1.                  Nofry Aspikal
2.                  Abdul Gafur
3.                  Yanda rizki utama
4.                  Deva septia
5.                  Elvina yusmiarti
6.                  Erlis marya
7.                  Tiara dwipuspita
BIOLOGI IV.C
DOSEN PEMBIMBING:
Devie Novallyan, M.Pd

JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
( STAIN ) KERINCI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012
KATA PENGANTAR


            Puji dan syukur kami haturkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini. Dalam pembuatan makalah ini, banyak kesulitan yang kami alami terutama disebabkan oleh kurangnya pengetahuan. Namun berkat bimbingan dan bantuan dari semua pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan tepat pada  waktunya.
Oleh karena itu, kami  mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, khususnya dosen mata kuliah  Reproduksi Ibu Devie Novallyan, M.Pd dan rekan-rekan mahasiswa biologi, dan lain-lain.semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan makalah yai ng kami  buat ini yang masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu ka mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini menjadi lebih baik serta berdaya guna dimasa yang akan datang.

Sungai Penuh, Juni 2012


Penyusun










DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................ ............................................................i
Daftar isi…………………………………………...……..………………..ii
BAB I. PENDAHULUAN……………………....………………..………………..1
1.                  Latar belakang
2.                  Tujuan
3.                  Batasan masalah
BAB II. PEMBAHASAN............................................................................2
1.                  Proses fertilisasi
2.                  Pembelahan / Perkembangan Awal Embrio
3.                  Implantasi / Nidasi
4.                  Plasentasi
5.                  Cairan Amnion
6.                  Tumbuh kembang fetus
BAB III. PENUTUP………………...……….…….……………….………3
1.                  Kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA











BAB I
PENDAHULUAN

1.                  Latar Belakang
            Setiap makhluk hidup tentunya menginginkan untuk meneruskanketurunannya, demikian jugadengan manusia. Reproduksi atauberkembang biak merupakan kemampuan suatu kemampuanorganisme untukmenghasilkan keturunan atau organisme baru agar kelestariannya dapatterjaga. Cara nya yaitu dengan proses kehamilan. Kehamilan terjadi ketika melakukanhubungan seksual
ketika wanita dalam masa ovulasi atau masa subur,dan ketika air mani membuahisel telur. Dan sebelum terjadi nya kehamilan ada beberapa tahap yang berlangsung. Dan disini kami akan membahas tahap-tahap tersebut.
2.                  Tujuan
            Tujuan penelitian dalam penulisan makalah ini adalah :1) untuk memenuhi salah satu mata kuliah Anatomi dan Fisiologi2) untuk lebih memahami dan mengetahui proses-proses fertilisasi sampai kehamilan pada manusia

3.                  Batasan Masalah
            Dalam makalah ini saya akan membahas mengenai bagaimana terjadinya proses fertilisasi sampai kehamilan pada manusia.




BAB II
PEMBAHASAN

1.                  Proses Fertilisasi
            Fertilisasi adalah peleburan antara sel sperma dengan sel ovum yang telah matang danmenghasilkan zygote. Zygote akan menempel pada dinding uterus dan tumbuh berkembangmenjadi embrio dan janin.Keadaan demikian disebut dengan masa kehamilan. Janin akan keluardari uterus setelah berusia 40 minggu/ 288 hari/ 9 bulan 10 hari.Tahapan waktu dalamfertilisasi.
            Pada saat kopulasi antara pria dan wanita (coitus) dengan ejakulasi, sperma dari saluran reproduksi pria didalam vagina wanita, akan dilepaskan cairan mani berisi sel sperma ke dalam saluran reproduksi wanita. Jika senggama terjadi pada masa ovulasi (masa subur wanita), maka kemungkinan sperma akan bertemu dengan ovum yang disebut sebagai pembuahan atau fertilisasi. Proses pembuahan ini terjadi didalam tuba fallopi, umumnya didaerah ampula/infundibulum. Ovum yang dilepaskan saat ovulasi dikelilingi oleh zona pelusida yang diluarnya ada sel yang membentuk corona radiata. Setelah terjadi pembuahan, zona pelusida mengalami perubahan sehingga tidak dapat ditembus oleh sperma yang lain.
1.                  Setelah sperma mencapai oosit terjadi:
1.                  Reaksi zona atau reaksi kortikal pada selaput zona pelusida
2.                  Oosit menyelesaikan pembelahan keduanya sehingga menghasilkan oosit definitive Yang kemudian menjadi pronukleus wanita:
3.                  Inti sel sperma membesar membentuk pronukleus pria
4.                  Ekor sperma lepas dan bergenerasi
5.                  Pronukleus pria dan wanita yang haploid membentuk zygote yang diploid

6.                  Pembelahan / Perkembangan Awal Embrio
            Setelah terbentuk zigot, maka beberapa jam kemudian terjadi pembelahan zigot sehingga terbentuk dua blastomer. Dalam tiga hari selama perjalanan ke tuba, akan terbentuk sekelompok blastomer yang sama besar sehingga, hasil konsepsi berada dalam stadium morula. Setelah sampai di stadium Morula, terjadi akumulasi cairan sehingga terjadi blastula yang akhirnya terbentuk blastokista. Sekumpulan sel yang ada didalam blastokista disebut massa sel dalam (Inter cell mass). Blastokista diluarnya dikelilingi oleh sel-sel yang lebih kecil yang disebut trofoblas (Trophoblast) yang mempunyai kemampuan menerobos kedalam endometrium.
7.                  Implantasi / Nidasi
            Kontak antara zigot stadium Blastokista dengan dinding rahim akan menimbulkan berbagai reasi seluler sehingga sel trofoblas tersebut dapat menempel dan mengadakan infiltrasi pada lapisan epitel endometrium uterus. Tahap ini disebut sebagai implantasi / nidasi yang terjadi kurang lebih enam hari setelah konsepsi. Apabila sudah terjadi implantasi / nidasi maka baru dikatakan terjadi kehamilan (Gravid). Pada hari ke empat, inti blastokista telah sampai pada permukaan stoma endometrium. Pada hari ke enam, blastokista mulai masuk kedalam stoma endometrium dan pada hari ke sepuluh, blastokista telah terbenam seluruhnya ke dalam stroma endometrium, sehingga tahap implantasi / nidasi berakhir. Selaput janin terdiri atas korion, amnion, kantung kuning telur, alantois. Bagian korion fili tetap berkembang yang kelak akan menjadi plasenta. Plasenta, selain terdiri dari komponen janin juga tyerdiri dari komponen maternal yang disebut desidua (desidua basalis).


8.                  Desidua dibagi menjadi dua daerah, yaitu:
1.                  desidua basalis, terletak diantara hasil konsepsi dengan dinding uterus
2.                  desidua capsularis, terletak diantara hasil konsepsi dengan cavum uterus
3.                  desidua parietalis/Vera, terletak meliputi/mengelilingi dinding uterus yang lain.

4.                  Plasentasi
            Pada ± minggu ke 16 seluruh kantong rahim telah ditutupi oleh vili korialis. Setelah kantung membesar, vili diseberang janin (daerah desidua capsularis) terjepit, mengalami degenerasi, sehingga menjadi halus (korion halus). Vili di desidua basalis berkembang dengan cepat membentuk plasenta (Plasenta Pars Fetalis).
5.                  Fungsi plasenta:
1.                  nutritive, alat yang menyalurkan makanan dari ibu ke janin
2.                  ekskresi, alat yang menyalurkan hasil metabolisme dari janin ke ibu.
3.                  respirasi, menyalurkan O2 dari ibu ke janin
4.                  alat pembentuk hormone (Endokrin)
5.                  alat penyalur antibody dari ibu ke janin (Imunologi)
6.                  Farmakologi, menyalurkan obat yang dibutuhkan janin, dari sang ibu.
            Plasenta dihubungkan dengan umbilikulus janin melalui tali pusar (Umbilical Cord) yang mengandung dua arteri umbilikalis dan satu vena umbilikalis. Mesoblast antara ruang amnion danm embrio menjadi padat disebut body stalk, menghubungkan embrio dengan dinding trofoblast yang kelak menjadi tali pusat.


7.                  Cairan Amnion
            Rongga yang diliputi selaput janin disebut sebagai rongga amnion. Didalam ruang ini terdapat cairan amnion (Liquor Amnii). Volume cairan amnion (air ketuban) pada kehamilan berkisar antara 1000 – 1500 ml. Cairan amnion berasal dari sekresi oleh dindinmg selaput amnion/plasenta, kemudian setelah system urinorius janin terbentuk, urine janin yang diproduksi, juga dikeluarkan kedalam rongga amnion.
8.                  Tumbuh Kembang Fetus
 F.1. perkembangan bulan pertama sampai ke 2
            Ada tonjolan di jantung dan bengkak dikepala, karena otak sedang berkembang. Jantung mulai berdetak, dan dapat dilihat detakannya pada suatu alat ultra sonic scan. Lesung pipit pada sisi kepala akan menjadi telinga. Dan terjadi pengentalan yang nantinya akan membentuk mata. Pada bagian atas badan akan terjadi pembengkakan yang akan membentuk tulang dan otot. Dan bengkak kecil menunjukan lengan dan kaki mulai tumbuh.

 F.2. Perkembangan Embrio Bulan Ke 3
            Pada tahap ini, bagian muka pelan-pelan mulai terbentuk. Mata terlihat lebih jelas dan mempunyai beberapa warna. Juga telah terbentuk mulut dengan lidah. Pada tahap ini calon tangan dan kaki mulai terlihat menonjol pada sisi lateral corpus dan distal. Selanjutnya akan terlihat garis-garis bakal terbentuknya jari-jari tangan dan kaki. Juga mulai terbentuk organ-organ dalam utama seperti jantung, otak, paru-paru, hati, ginjal, usus.





F.3. Perkembangan Embrio Pada Bulan Ke 4
            Dua belas minggu setelah proses pembuahan, janin telah terbentuk sepenuhnya. Semua organ badannya, otot, lengan dan tulang telah lengkap. Janin mengalami pertumbuhan yang lebih matang. Saat minggu ke 14, denyut jantung berdetak lebih kencang dan dapat etrdengar menggunakan alat ultrasonic detector. Denyut jantung berdetak sangat cepat sekitar dua kali lebih cepat dari denyut jantung orang dewasa.

F.4. Perkembangan bulan ke 5-6
Pada masa ini janin tumbuh dengan cepat. Bagian tubuh tumbuh lebih besar sehingga badan dan kepala lebih proporsional. Garis-garis pada kulit jari kini telah terbentuk, sehingga janin memiliki sidik jari sendiri. Pada minggu ke 21 hingga minggu ke 25, anda akan merasakan gerakan janin untuk pertama kali. Pada mulanya akan terasa suatu denyutan atau sedikit peregerakan, dan mungkin terasa seperti gangguan pencernaan. Selanjutnya, anda akan merasakan janin anda menendang.

F.5. Perkembangan bulan ke 7-8
            Janin kini bergerak dengan penuh semangat dan bereaksi terhadap sentuhan dan bersuara. Janin juga mempunyai kebiasaan untuk bangun dan tidur. Kebiasaan ini sering berbeda dengan kebiasaan anda. Ketika anda istirahat pada malam hari, janin mulai bangun dan menendang. Pada minggu ke 29, kelopak mata janin terbuka untuk yang pertama kali. Pada minggu ke 30, panjang janin normal Indonesia sekitar 33 cm.

F.6. Perkembangan bulan ke 9 sampai lahir
            Pada minggu ke 35 terjadi proses penyempurnaan kulit, yang sebelumnya berkerut, pada tahap ini lebih lembut dan halus. Pada minggu ke 38, janin pada umumnya terbaring turun, siap untuk proses kelahiran. Kadang-kadang sebelum kelahiran, kepala berpindah masuk ke panggul dan disebut “masuk pintu atas panggul”, namun, terkadang kepala janin belum masuk pintu atas panggul sampai kelahiran dimulai.
BAB III
PENUTUP

1.                  Kesimpulan
            Setiap orang tua menginginkan anaknya tumbuh sempurna, baik secara fisik maupun nonfisik. Secara fisik, seorang anak diharapkan tumbuh sehat sesuai tahapan yang sudah ditentukan para ahli. Selain itu, anak juga diharapkan sehat secara intelektual dan kejiwaan, bahkan hampir semua orang tua menginginkan anaknya cerdas di kemudian hari. Tetapi, untuk memperoleh sosok anak yang sehat lahir dan batin tidak bisa instan. Jauh sebelum kelahirannya harus sudah dipersiapkan. Untuk itulah ketika ibu mulai dinyatakan positif hamil, dokter atau bidan menganjurkan para ibu untuk memenuhi segala kebutuhan janin, yaitu gizi yang cukup. Semua itu untuk mendukung pertumbuhan janin, dan mendapatkan bayi yang sehat ketika dilahirkan. “Sebenarnya ASI (air susu ibu) adalah makanan paling ideal dan lengkap untuk bayi. ASI mengandung semua yang dibutuhkan bayi, berimbang dan secara fisiologis membantu pencernaan bayi”








DAFTAR PUSTAKA

2.                  http://tiarakasih.wordpress.com/fertilisasi-nidasi-tumbuh-kembang-fetus/

No comments:

Post a Comment