
Diajukan
Guna Memenuhi Tugas Terstruktur Dalam
Mata
Kuliah Reproduksi
“ FERTILISASI PADA
MANUSIA ”

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3:
1.
Nofry Aspikal
2.
Abdul Gafur
3.
Yanda rizki utama
4.
Deva septia
5.
Elvina yusmiarti
6.
Erlis marya
7.
Tiara dwipuspita
BIOLOGI IV.C
DOSEN PEMBIMBING:
Devie Novallyan, M.Pd
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI
BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
( STAIN ) KERINCI
TAHUN
AKADEMIK 2011/2012
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur kami haturkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini, banyak kesulitan yang kami alami terutama
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan. Namun berkat bimbingan dan bantuan dari
semua pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, khususnya dosen mata kuliah Reproduksi
Ibu Devie Novallyan, M.Pd dan rekan-rekan mahasiswa biologi, dan
lain-lain.semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Tak ada gading yang tak retak.
Begitu pula dengan makalah yai ng kami buat ini yang masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu ka mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini menjadi lebih
baik serta berdaya guna dimasa yang akan datang.
Sungai
Penuh, Juni 2012
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar................................
............................................................i
Daftar isi…………………………………………...……..………………..ii
BABI. PENDAHULUAN……………………....………………..………………..1
Daftar isi…………………………………………...……..………………..ii
BAB
1.
Latar belakang
2.
Tujuan
3.
Batasan masalah
BAB II.
PEMBAHASAN............................................................................2
1.
Proses fertilisasi
2.
Pembelahan / Perkembangan Awal
Embrio
3.
Implantasi / Nidasi
4.
Plasentasi
5.
Cairan Amnion
6.
Tumbuh kembang fetus
BAB III. PENUTUP………………...……….…….……………….………3
1.
Kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Setiap
makhluk hidup tentunya menginginkan untuk meneruskanketurunannya, demikian
jugadengan manusia. Reproduksi atauberkembang biak merupakan kemampuan suatu
kemampuanorganisme untukmenghasilkan keturunan atau organisme baru agar
kelestariannya dapatterjaga. Cara nya yaitu dengan proses kehamilan. Kehamilan
terjadi ketika melakukanhubungan seksual
ketika wanita
dalam masa ovulasi atau masa subur,dan ketika air mani membuahisel telur. Dan
sebelum terjadi nya kehamilan ada beberapa tahap yang berlangsung. Dan disini kami akan membahas tahap-tahap
tersebut.
2.
Tujuan
Tujuan
penelitian dalam penulisan makalah ini adalah :1) untuk memenuhi salah satu mata kuliah Anatomi dan Fisiologi2) untuk lebih
memahami dan mengetahui proses-proses fertilisasi sampai kehamilan pada manusia
3.
Batasan Masalah
Dalam
makalah ini saya akan membahas mengenai bagaimana terjadinya proses fertilisasi
sampai kehamilan pada manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Proses Fertilisasi
Fertilisasi
adalah peleburan antara sel sperma dengan sel ovum yang telah matang
danmenghasilkan zygote. Zygote akan menempel pada dinding uterus dan tumbuh
berkembangmenjadi embrio dan janin.Keadaan demikian disebut dengan masa
kehamilan. Janin akan keluardari uterus setelah berusia 40 minggu/ 288 hari/ 9
bulan 10 hari.Tahapan waktu dalamfertilisasi.
Pada
saat kopulasi antara pria dan wanita (coitus) dengan ejakulasi, sperma dari
saluran reproduksi pria didalam vagina wanita, akan dilepaskan cairan mani
berisi sel sperma ke dalam saluran reproduksi wanita. Jika senggama terjadi
pada masa ovulasi (masa subur wanita), maka kemungkinan sperma akan bertemu
dengan ovum yang disebut sebagai pembuahan atau fertilisasi. Proses pembuahan
ini terjadi didalam tuba fallopi, umumnya didaerah ampula/infundibulum. Ovum
yang dilepaskan saat ovulasi dikelilingi oleh zona pelusida yang diluarnya ada
sel yang membentuk corona radiata. Setelah terjadi pembuahan, zona pelusida
mengalami perubahan sehingga tidak dapat ditembus oleh sperma yang lain.
1.
Setelah sperma mencapai
oosit terjadi:
1.
Reaksi zona atau reaksi kortikal pada selaput zona pelusida
2.
Oosit menyelesaikan pembelahan keduanya sehingga menghasilkan oosit
definitive Yang
kemudian menjadi pronukleus wanita:
3.
Inti sel sperma membesar membentuk pronukleus pria
4.
Ekor sperma lepas dan bergenerasi
5.
Pronukleus pria dan wanita yang haploid membentuk zygote yang
diploid
6.
Pembelahan / Perkembangan Awal
Embrio
Setelah
terbentuk zigot, maka beberapa jam kemudian terjadi pembelahan zigot sehingga
terbentuk dua blastomer. Dalam tiga hari selama perjalanan ke tuba, akan
terbentuk sekelompok blastomer yang sama besar sehingga, hasil konsepsi berada
dalam stadium morula. Setelah sampai di stadium Morula, terjadi akumulasi
cairan sehingga terjadi blastula yang akhirnya terbentuk blastokista.
Sekumpulan sel yang ada didalam blastokista disebut massa sel dalam (Inter cell
mass). Blastokista diluarnya dikelilingi oleh sel-sel yang lebih kecil yang
disebut trofoblas (Trophoblast) yang mempunyai kemampuan menerobos kedalam endometrium.
7.
Implantasi / Nidasi
Kontak
antara zigot stadium Blastokista dengan dinding rahim akan menimbulkan berbagai
reasi seluler sehingga sel trofoblas tersebut dapat menempel dan mengadakan
infiltrasi pada lapisan epitel endometrium uterus. Tahap ini disebut sebagai
implantasi / nidasi yang terjadi kurang lebih enam hari setelah konsepsi.
Apabila sudah terjadi implantasi / nidasi maka baru dikatakan terjadi kehamilan
(Gravid). Pada hari ke empat, inti blastokista telah sampai pada permukaan
stoma endometrium. Pada hari ke enam, blastokista mulai masuk kedalam stoma
endometrium dan pada hari ke sepuluh, blastokista telah terbenam seluruhnya ke
dalam stroma endometrium, sehingga tahap implantasi / nidasi berakhir. Selaput
janin terdiri atas korion, amnion, kantung kuning telur, alantois. Bagian
korion fili tetap berkembang yang kelak akan menjadi plasenta. Plasenta, selain
terdiri dari komponen janin juga tyerdiri dari komponen maternal yang disebut
desidua (desidua basalis).
8.
Desidua dibagi menjadi dua daerah,
yaitu:
1.
desidua basalis, terletak diantara
hasil konsepsi dengan dinding uterus
2.
desidua capsularis, terletak
diantara hasil konsepsi dengan cavum uterus
3.
desidua parietalis/Vera, terletak
meliputi/mengelilingi dinding uterus yang lain.
4.
Plasentasi
Pada
± minggu ke 16 seluruh kantong rahim telah ditutupi oleh vili korialis. Setelah
kantung membesar, vili diseberang janin (daerah desidua capsularis) terjepit,
mengalami degenerasi, sehingga menjadi halus (korion halus). Vili di desidua
basalis berkembang dengan cepat membentuk plasenta (Plasenta Pars Fetalis).
5.
Fungsi plasenta:
1.
nutritive, alat yang menyalurkan
makanan dari ibu ke janin
2.
ekskresi, alat yang menyalurkan
hasil metabolisme dari janin ke ibu.
3.
respirasi, menyalurkan O2 dari ibu
ke janin
4.
alat pembentuk hormone (Endokrin)
5.
alat penyalur antibody dari ibu ke
janin (Imunologi)
6.
Farmakologi, menyalurkan obat yang
dibutuhkan janin, dari sang ibu.
Plasenta
dihubungkan dengan umbilikulus janin melalui tali pusar (Umbilical Cord) yang
mengandung dua arteri umbilikalis dan satu vena umbilikalis. Mesoblast antara
ruang amnion danm embrio menjadi padat disebut body stalk, menghubungkan embrio
dengan dinding trofoblast yang kelak menjadi tali pusat.
7.
Cairan Amnion
Rongga
yang diliputi selaput janin disebut sebagai rongga amnion. Didalam ruang ini
terdapat cairan amnion (Liquor Amnii). Volume cairan amnion (air ketuban) pada
kehamilan berkisar antara 1000 – 1500 ml. Cairan amnion berasal dari sekresi
oleh dindinmg selaput amnion/plasenta, kemudian setelah system urinorius janin
terbentuk, urine janin yang diproduksi, juga dikeluarkan kedalam rongga amnion.
8.
Tumbuh Kembang Fetus
F.1. perkembangan bulan pertama sampai ke 2
Ada
tonjolan di jantung dan bengkak dikepala, karena otak sedang berkembang.
Jantung mulai berdetak, dan dapat dilihat detakannya pada suatu alat ultra
sonic scan. Lesung pipit pada sisi kepala akan menjadi telinga. Dan terjadi
pengentalan yang nantinya akan membentuk mata. Pada bagian atas badan akan
terjadi pembengkakan yang akan membentuk tulang dan otot. Dan bengkak kecil
menunjukan lengan dan kaki mulai tumbuh.
F.2. Perkembangan Embrio Bulan Ke 3
Pada
tahap ini, bagian muka pelan-pelan mulai terbentuk. Mata terlihat lebih jelas
dan mempunyai beberapa warna. Juga telah terbentuk mulut dengan lidah. Pada
tahap ini calon tangan dan kaki mulai terlihat menonjol pada sisi lateral
corpus dan distal. Selanjutnya akan terlihat garis-garis bakal terbentuknya
jari-jari tangan dan kaki. Juga mulai terbentuk organ-organ dalam utama seperti
jantung, otak, paru-paru, hati, ginjal, usus.
F.3.
Perkembangan Embrio Pada Bulan Ke 4
Dua
belas minggu setelah proses pembuahan, janin telah terbentuk sepenuhnya. Semua
organ badannya, otot, lengan dan tulang telah lengkap. Janin mengalami
pertumbuhan yang lebih matang. Saat minggu ke 14, denyut jantung berdetak lebih
kencang dan dapat etrdengar menggunakan alat ultrasonic detector. Denyut
jantung berdetak sangat cepat sekitar dua kali lebih cepat dari denyut jantung
orang dewasa.
F.4.
Perkembangan bulan ke 5-6
Pada masa ini janin tumbuh dengan cepat. Bagian tubuh tumbuh
lebih besar sehingga badan dan kepala lebih proporsional. Garis-garis pada
kulit jari kini telah terbentuk, sehingga janin memiliki sidik jari sendiri.
Pada minggu ke 21 hingga minggu ke 25, anda akan merasakan gerakan janin untuk
pertama kali. Pada mulanya akan terasa suatu denyutan atau sedikit peregerakan,
dan mungkin terasa seperti gangguan pencernaan. Selanjutnya, anda akan
merasakan janin anda menendang.
F.5.
Perkembangan bulan ke 7-8
Janin
kini bergerak dengan penuh semangat dan bereaksi terhadap sentuhan dan
bersuara. Janin juga mempunyai kebiasaan untuk bangun dan tidur. Kebiasaan ini
sering berbeda dengan kebiasaan anda. Ketika anda istirahat pada malam hari,
janin mulai bangun dan menendang. Pada minggu ke 29, kelopak mata janin terbuka
untuk yang pertama kali. Pada minggu ke 30, panjang janin normal Indonesia
sekitar 33 cm.
F.6.
Perkembangan bulan ke 9 sampai lahir
Pada
minggu ke 35 terjadi proses penyempurnaan kulit, yang sebelumnya berkerut, pada
tahap ini lebih lembut dan halus. Pada minggu ke 38, janin pada umumnya
terbaring turun, siap untuk proses kelahiran. Kadang-kadang sebelum kelahiran,
kepala berpindah masuk ke panggul dan disebut “masuk pintu atas panggul”,
namun, terkadang kepala janin belum masuk pintu atas panggul sampai kelahiran
dimulai.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Setiap
orang tua menginginkan anaknya tumbuh sempurna, baik secara fisik maupun
nonfisik. Secara fisik, seorang anak diharapkan tumbuh sehat sesuai tahapan
yang sudah ditentukan para ahli. Selain itu, anak juga diharapkan sehat secara
intelektual dan kejiwaan, bahkan hampir semua orang tua menginginkan anaknya
cerdas di kemudian hari. Tetapi, untuk memperoleh sosok anak yang sehat lahir
dan batin tidak bisa instan. Jauh sebelum kelahirannya harus sudah
dipersiapkan. Untuk itulah ketika ibu mulai dinyatakan positif hamil, dokter
atau bidan menganjurkan para ibu untuk memenuhi segala kebutuhan janin, yaitu
gizi yang cukup. Semua itu untuk mendukung pertumbuhan janin, dan mendapatkan
bayi yang sehat ketika dilahirkan. “Sebenarnya ASI (air susu ibu) adalah
makanan paling ideal dan lengkap untuk bayi. ASI mengandung semua yang
dibutuhkan bayi, berimbang dan secara fisiologis membantu pencernaan bayi”
DAFTAR PUSTAKA
2.
http://tiarakasih.wordpress.com/fertilisasi-nidasi-tumbuh-kembang-fetus/
No comments:
Post a Comment